Starting Platform

Semua peserta harus sudah bersiap. Mereka harus sudah standby di sebuah ruangan bawah tanah, dimana terdapat lift kecil yang akan membawa setiap peserta ke starting platformnya. Terdapat 21 starting platform disana, dan satu platform akan diduduki oleh satu peserta.

Tepat ditengah-tengah starting platform, terdapat tumpukan barang-barang perlengkapan berguna yang bersebaran. Untuk mendapatnya, tentu saja setiap peserta harus berebutan. Setelah mengambil perlengkapan, mereka harus segera berlari mengikuti ketua timnya ke tempat lain.

Apakah para peserta siap?

"Tiga! Dua! Satu!"

---

Penting!:

Aline dengan tenang merapikan jaket hitamnya, dengan garis biru yang bisa diketahui bahwa ia berasal dari Team Blue. Bahkan, sarung ketua tim terlilit di lengannya. Dia berdiri dengan tegap, tanpa rasa takut di hatinya di Starting Platform. Dia, bersama dengan timnya harus bertarung melawan 6 tim lainnya - atau 18 peserta lain.

Di tengah-tengah, terdapat berbagai macam perlengkapan. Barang apa yang harus diambil? Ah, dia harus berlari sekencang yang ia bisa. Disiapkannya musket, untuk berjaga. Matanya mengarah kepada anggota timnya, Mai dan Yousuke. Mereka agak jauh tempatnya.

"Tiga! Dua! Satu!"

Aline pun langsung berlari mengambil ransel, dan pergi segera ke sebuah tempat yang ia asal pilih. Tempat apa itu ia tidak peduli, asal dia bisa mencari barang yang dibutuhkan secepatnya.

Hiru, dengan wajah yang sedikit panik dan gelisah, menyiapkan dirinya untuk melangkah ke arah lift yang akan membawanya tepat ke starting platform. Bukan pertarungan yang melibatkan pembunuhan sih, hanya saja rasanya mereka seperti mau membunuh.

Ketika sampai, ia sudah bisa melihat peserta lainnya berdiri sama seperti dia, bersiap untuk lari mengambil ransel dan pergi melarikan diri ke tempat lain untuk mencari barang yang ditargetkan. Hiru berharap, dia bisa menemukannya.

"Tiga! Dua! Satu!"

Langsung saja, Hiru berlari mengambil ransel, lalu cepat-cepat berlari ke arah lain entah kemana, dia hanya bertaruh pada keberuntungannya kali ini.

Random number (1,21) : 7

Ryosuke mengenakan jaketnya dengan sarung tanda kapten di lengan jaket miliknya, ia sedikit gugup menghadapi 'acara' ini, ia berdiri di starting platform, sebentar lagi ia dan teman satu timnya akan menghapadi tim-tim, atau teman-temannya yang akan menjadi saingannya sebentar lagi.

Ia melirik yang lain, semua sudah berdiri, bersiap-siap untuk saling memperebutkan ransel yang akan ia gunakan nanti isinya entah apa... ia memegang senjatanya erat, ia berharap mendapat isi yang beruntung.

"Tiga! Dua! Satu!"

Dengan segera Ryosuke berlari tanpa arah mengambil ransel yang ia tak tahu apa isinya, tanpa arah ia menuju ke arah lain. Ia hanya berharap beruntung kali ini.

Random number (1,3) : 2

Random number (1,21) : 3

Naito menyarungkan sarung kapten di lengannya, tepat diatas jaket hitam bergaris kuning miliknya. Tak lupa ia selipkan kertas mantra di jaketnya, sebagia senjata utamanya. Dia tidak takut atau apa, dia hanya diam menghadapi acara ini nantinya.

Kakinya pun melangkah masuk ke dalam lift, lalu dia dibawa sampai ke atas arena - di starting platform. Sebentar ia mengejapkan matanya untuk berdoa, lalu dengan mata tajam ia siap. Di sekelilingnya dapat ia lihat peserta yang lain.

"Tiga! Dua! Satu!"

Naito langsung berlari kencang dan tangannya langsung ia ulurkan untuk mengambil ransel apapun yang penting ia bisa langsung kabur ke tempat lain untuk mencari barang yang dijadikan target.

Random number (1,3) : 1

Random number (1,21) : 18

Madeleine, atau lebih tepatnya Ein dimana pada saat siang Ein akan mengambil alih tengah bersiap untuk pergi ke Arena. Ein tidaklah sekuat Madeleine, membuatnya sedikit gugup dan kurang percaya diri. Tapi untunglah, Madeleine akan selalu mendukungnya dari belakang.

"Ein. Jangan gugup, sebaiknya kau segera naik ke lift itu."

Dia pun naik ke lift itu, lalu langsung terbawalah dia ke starting platform. Dia sudah tiba di arena. Melihat 20 peserta lainnya yang sama-sama menargetkan satu barang. Ein memutuskan untuk bisa.

"Tiga! Dua! Satu!"

Dengan segenap kekuatan yang ia punya, Ein segera berlari mengambil ransel dan kemudian dengan sokongan Madeleine pergi ke tempat lain untuk segera mencari barangnya.

Random number (1,3) : 2

Random number (1,21) : 2

Midori menyiapkan revolver dan dirinya sendiri. Sudah saatnya untuk maju
ke dalam arena. Dia hanya berharap dia bisa memenangkan acara ini. Dia
adalah seorang Monster Hunter dan ini bisa menjadi keunggulan yang
diandalkan.

Di starting platform, dia melihat semua peserta sudah
siap untuk berlari mencari barang yang dibutuhkan untuk menang. Begitu
pula dia, dia akan berlari juga.

"Tiga! Dua! Satu!"

Midori pun berlari mengambil ransel dan pergi sambil menandai anggota timnya untuk mengikutinya.

Random number (1,3) : 3

Random number (1,21) : 6

Nadeshiko menyiapkan panahnya. Dia sudah akan maju ke dalam arena, lalu bekerjasama dalam sebuah tim bersama dengan Ryosuke dan Minato. Harapannya adalah, dia bisa menang. Tanpa takut, Nadeshiko masuk ke lift yang membawanya ke dalam arena.

Seraya berdiri di starting platform, matanya bisa melihat peserta lain yang gugup, tak takut, diam saja menunggu waktu dimulai. Mereka semua tertuju pada perlengkapan yang harus mereka ambil...

"Tiga! Dua! Satu!"

Kaki Nadeshiko pun langsung bergerak cepat dan mendekati sebuah ransel, mengambilnya dan pergi mengikuti sang kapten.

Random number (1,21) : 8

Chielle pun, sudah cukup siap dan dia agak tenang. Tidak gugup dan tidak panik. Dia menyiapkan tongkatnya, harapannya dan dirinya. Kemenangan harus diraih kan? Dia akan bekerjasama dengan Madeleine Ambler dan Lunamaria Yamada.

Dia tanpa banyak bicara masuk ke dalam lift, lalu langsung saja dia menemukan dirinya berada di dalam arena, lebih tepatnya berdiri di atas starting platform. Bisa dilihatnnya peserta lain ikut bersiap.

"Tiga! Dua! Satu!"

Berlarilah Chielle sekencang-kencangnya lalu mengambil ransel, pergi mengikuti Madeleine yang berlari ke arah air terjun sepertinya...

Random number (1,21) : 16

Mai segera memasuki lift yang membawanya menuju platform, ia memegang erat pisau miliknya. Lift itu membawanya menuju platform, ia harap ia bisa menang disini... Memang mengejutkan, teman-temannya sendiri harus menjadi saingannya sekarang.

Mai berdiri di starting platform, ia melirik sekitarnya.... Aline dan Yousuke adalah teman satu timnya kali ini, pandangannya teralih kepada ransel yang akan ia ambil nanti, isinya entah apa semoga bisa ia gunakan nanti...

"Tiga! Dua! Satu!"

Dengan gesit Mai berlari mengambil salah satu ransel tanpa berpikir, ia harap ia beruntung kali ini... lalu ia segera mengikuti Aline.

Random number (1,21) : 17

Dengan kalem, Kousuke menyiapkan dirinya untuk masuk ke dalam arena. Senjatanya sudah ia asah dan dia sudah berlatih cukup sebelum acara ini dimulai. Kalau diingatnya, dia akan satu tim dengan Hiru Senjougahara dari GB dan Rikuma Tsukiyomi dari Resistance.

Saat ia tiba di arena, dia bisa melihat arena yang luas walau ini cuma buatan, 21 starting platform yang diduduki masing-masing peserta dan perlengkapan yang bertebaran di tengah-tengah mereka. Kousuke langsung mengarahkan matanya kepada ransel.

"Tiga! Dua! Satu!"

Dengan cepat Kousuke berlari mengambil ransel secara asal dan segera mengikuti Hiru ke Rainforest.

Random number (1,21) : 8

Dengan sedikit rasa gugup Riku segera masuk kedalam lift yang akan membawanya menuju platform, arena bertandingnya nanti. Lift itu mengantarkannya menuju area dimana sebentar lagi ia akan bertarung.

Riku berdiri di atas starting platform dengan tegap, ia melirik... teman satu timnya kali ini.. Ah... Hiru dan Kousuke, salah satu tangannya masuk kedalam tas kecilnya, semua jarum yang ia miliki untuk menyerang ada disana.

"Tiga! Dua! Satu!"

Dengan cepat Riku berlari menyambar salah satu tas, berharap beruntung, ransel itu bisa membawa keberuntungan, setelah itu ia segera mengikuti ketuanya.

Random number (1,21) : 9

Kanata sepertinya agak lebih panikan dari biasanya. Di kepalanya sudah terpikirkan bagaimana nantinya dia bisa bertahan di sana sementara ada gurun! Kanata berharap ketua timnya tidak membawanya ke tempat yang panas, yah itu kelemahannya.

Langsung saja, Kanata pun terbawa ke dalam arena, dan dia sudah berdiri di starting platformnya. Dia hanya tinggal bertumpu pada larinya, apa kencang atau tidak. Dia harus mengambil ransel yang besar.

"Tiga! Dua! Satu!"

Kanata pun berlari, mengambil ransel entah yang mana itu dan mengikuti Midori ke... gurun. Neraka untuk Kanata.

Random number (1,21) : 4

Houko menyiapkan pecut listriknya. Sudah ia alirkan listrik kepada pecutnya itu, sebanyak yang ia bisa. Dengan begitu, ia bisa mengalahkan yang lainnya tanpa banyak kesulitan, mungkin. Dia langsung masuk ke dalam tabung yang akan membawanya ke dalam arena.

Waktunya terasa begitu cepat sampai-sampai dia sudah tiba di atas starting platform, dan sambil melihat peserta lainnya ia tinggal berharap dia bisa berlari kencang dan meraih kemenangan.

"Tiga! Dua! Satu!"

Dan langsung saja, Houko berlari mengambil ransel yang sekiranya ia butuhkan walau asal pilih. Lalu segera mengikuti Naito ke Rainforest.

Random number (1,21) : 14

Minato menyiapkan senjatanya, pedang Excalibur dengan mantap. Sudah
saatnya untuk pergi yang pasti, ke dalam arena. Badannya langsung
terbawa oleh sebuah tabung ke atas permukaan arena di starting platform.
Matanya segera mengarah ke perlengkapan.

Dia tahu bahwa semua
orang pasti akan memperebutkan perlengkapan disana dan dia harus cepat.
Berharap agar tidak berebutan barang-barang yang dibutuhkan nantinya.

"Tiga! Dua! Satu!"

Minato
berlari, dengan Excalibur di punggungnya. Menarik tali sebuah ransel
lalu mengikuti ketua timnya, Ryosuke Shimotsuki ke air terjun.

Random number (1,21) : 18

Lan Hua gemetar. Oke, sifat mudah takutnya itu sudah keluar sebelum kompetisi memburu ini dimulai. Dia sendiri hanya mengenal Reika, sementara siapa lagi itu Hiro? Lan Hua menghela nafas. Dia pasrah dan masuk ke dalam tabung peluncur.

Ketika dia sampai, dia tahu bahwa semua orang termasuk dirinya mengejar perlengkapan di tengah-tengah, depan mata. Dua puluh satu ransel yang kadang bisa terjadi perebutan, jadi ada saja ransel sisa. Apakah Lan Hua harus berebutan juga?

"Tiga! Dua! Satu!"

Menelan ludah, Lan Hua sekejap berlari dengan mengandalkan latihan bela dirinya dan mengambil segera ransel. Lalu mengikuti Reika ke hutan hujan...

Random number (1,21) : 13

Pertama, Yousuke ingin mengucap syukur karena ia masih diberi kesehatan sampai sekarang. Sekaligus, ia mendapat pengalaman baru yang agak mengerikan dalam berburu—dalam bentuk kompetisi yang melibatkan pertarungan. Kau tahu, bisa mati lho.

Dia tahu bahwa adik kembarnya itu mengikuti kompetisi ini. Bersyukur berada di tim yang berbeda. Pedang Aoha masih menjadi teman sejatinya dalam bertarung. Entah kenapa, orang dingin macam Yousuke masih mau bersyukur. Aha, sifat itu tidak menghalangi seseorang untuk bersyukur.

Semua orang menatap ransel-ransel bertebaran di tengah arena. Lari Yousuke masih bagus dan terarah, dia bisa melesat kencang untuk mendapatkan satu ransel. Tidak peduli mau itu besar atau kecil, asal ia dapat. Lebih baik mendapat yang kecil daripada tidak dapat 'kan?

Kata-kata pembuka, maksudnya start sudah mulai terdengar.

"Tiga! Dua! Satu!"

Kakinya langsung berlari dengan cepat, mengambil ransel yang berada di depan mata. Tinggal berharap ia tidak akan memperebutkan incarannya, dia hanya butuh sedikit keberuntungan.

Random number (1,21) : 5

Kaito Katsuragi. Seorang Arcanist sekaligus Deputy Captain dari Resistance. Sekarang sedang menghadapi betapa kejamnya suasana The Hunting Games yang melibatkan pertarungan, bisa saja menyebabkan kematian. Untung saja namanya bukan The Killing Games, namanya Kaito cari mati.

Tongkat andalannya, Crystallite Staff—masih terus setia berada di kepemilikannya. Tanpa tongkat tercintanya itu, dia tidak akan bisa merapalkan mantra-mantra yang sudah ia pelajari sejak dirinya belia.

"Tiga! Dua! Satu!"

"Hmph." Tiga kata itu menjadi pembuka dari pertarungan ini. Refleks, dan memang seharusnya, Kaito berlari kencang untuk mengambil ransel yang bisa menjadi bekalnya selama pertarungan ini masih berlangsung.

Let's play, Katsuragi Kaito.